Chairul balik ke Ternate dan kita bertemu.
Awalnya sempat ragu dan keraguan itu pernah jadi bayang, tapi keteguhan hati dan sandaran adalah penolong dalam genggaman.

Hubungan kami berjalan dengan sendirinya dan tidak ada intervensi dari siapapun. Tidak ada kata pacaran namun alam seakan terus berkonspirasi untuk menyatukan kami berdua. Mencintai seseorang tanpa bertemu setiap harinya adalah bukti bahwa cinta itu bukan didepan mata tapi didalam hati.

Yang selalu Indah ingat dari kata-katanya Chairul waktu itu adalah “Semua berawal dari ketertarikan dan terpikatnya seorang laki-laki adalah bentuk menawan dari seorang perempuan. Tidak sembarang juga bilang sayang, tapi itulah yang terjadi saat ini. Ingat ! nilailah perilaku bukan perkataan dan berhenti terobsesi dengan lingkungan karena pengalaman itu yang ciptakan adalah kita sendiri tanpa campur tangan oleh orang lain”.

Chairul bekerja di Salah satu Perusahaan Industri Nickel di area Halmahera, dan Indah bekerja di Ternate.

Menjalani hubungan jarak jauh tidak membuat hubungan kami kandas, kunci utamanya yaitu komunikasi yang terbuka dan jujur, serta saling percaya. Selain itu, penting juga untuk saling menghargai, berkomitmen dan menetapkan tujuan bersama.
Kami tahu perjalanan kami tidak semudah orang lain tapi, Terimakasih untuk semua usaha yang telah dilakukan bersama. Mari lebih kuat lagi, semangat dan terus berusaha untuk segala mimpi di hari depan. Aamiin

Jatuh cinta kali ini membuat kami merasa utuh dan tumbuh. Setelah banyak drama dan lika-liku hubungan yang dilalui kurang lebih selama 4 tahun akhirnya kami diikat oleh orangtua kami dan merencanakan untuk lanjut ke jenjang yang lebih serius. Bismillah atas kehendak-Nya menuntun kami pada sebuah pertemuan yang tak pernah di sangka yaitu pertemuan sederhana dua keluarga pada Jumat, 04 April 2025 .

Percayalah, bukan karena bertemu lalu berjodoh tapi karena berjodohlah maka kami dipertemukan. Kami memutuskan untuk mengikrarkan janji suci pernikahan kami pada tanggal 17 Mei 2025 Insya Allah. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib “Apa yang menjadi takdirmu akan menemukan jalannya untuk menemukanmu”.
Kini kami adalah tuan dan puan dengan sisi ego dan kosong yang bertapak diatas permulaan. Bersama, kami berlayar.
End.