Special thanks to Basuki Rachmat Sinaga, yang sudah mengenalkanku kepada wanita ini di awal tahun 2020. Awalnya sekadar menambah teman, tapi betah telfonan sampai 5-7 jam. Saya tidak berikan harapan apa-apa kepada orang ini. Yang saya tahu, dia orang baik, ceria, dan tulus. Candaannya, responnya, pertanyaannya, sefrekuensi dengan saya sehingga membuat betah mengobrol. Kami nyambung.
Dari awal saya tertarik dengan kepribadian ini, saya nyatakan suka lewat e-mail. Ya, e-mail, lengkap dengan foto terbaiknya -menurutku- yang saya curi dari instagramnya. Tidak berharap untuk dibalas, saya hanya nyatakan saja. Saya fikir dia pantas mendapatkan kebahagiaan itu.
Tahun 2023, saya yakinkan diri untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekadar teman. Saya nyatakan Cinta. Bukan lewat e-mail kali ini, tetapi langsung dihadapannya. Kami resmi pacaran.
Berselancar lebih jauh lagi mendalami sifat seseorang ternyata mendewasakan pola pikir, dan juga menyadari bahwa kebutuhan masing-masing individu itu ada. Saling belajar hingga tumbuh bersama untuk memberanikan diri, melanjutkan ke jenjang pernikahan. Saya tidak pernah merasa siap—begitu juga dia. Tetapi kalau ditanya “kapan siap?” Ya tidak akan siap-siap. Setidaknya begitu yang kami sepakati.
Yang saya yakini tahun ini (2025), “kelak saya akan mengerti tingkah dan lakunya. “
#OKTOgetherwithLIDIA
—Okto

“Ini e-mail blast ya?”, tanyaku ketika menerima e-mail berisi perasaan. Yaa, perasaan suka. Akhir tahun 2021 dan dia kepikiran buat confess lewat e-mail.
Saya bingung mau merespons bagaimana.
Awalnya saya merasa pertemanan ini biasa saja. Sampai takdir berkata lain. Percakapan jadi candu, hadirnya nyaman tanpa diminta.
Dan ketika Juni 2023, dia menyatakan cinta langsung di hadapanku, saya tahu, ini bukan sekadar teman. Sejak saat itu, semuanya perlahan berubah.
Btw, terima kasih untuk para mak comblang yang menyadarkanku "pria inilah orangnya".
Awalnya dia tidak tinggal di Pematangsiantar, lalu pindah kerja ke Pematangsiantar. Lalu justru saya yang meninggalkan Pematangsiantar. Hubungan jarak jauh Sumut–Sulut sempat mengguncang. Tapi kami memilih bertahan dengan komitmen yang terus diperjuangkan.
Dia orang baik, sedikit aneh tapi lucu. Namun yang saya yakini, setiap individu itu unik. Saya yakin sosok ini menjadi sandaran ketika suka dan duka, pemimpin yang membimbing, bukan mengatur dengan syarat. Bersamanya, saya merasa aman.
Ini bukan lagi tentang dua orang yang saling mencari, tetapi dua hati yang telah memilih untuk saling memiliki.
#inLOve260725
—Lidia